caleg bekasi 2019 - Penentuan Legislatif (Pileg) 2019 tidak cuma punya beberapa pesohor (popularitas) atau beberapa petahana. Mereka beberapa pendatang baru yang menjajal peruntungan dalam dunia politik praktis ini pula punya potensi mendulang nada serta maju ke parlemen.
Berapakah modal yang diperlukan? Berkaca dari pengalaman beberapa calon legislatif petahana. Anggota DPRD Kota Bekasi sekaligus juga Ketua DPC PPP Kota Bekasi yang kembali mencalonkan diri untuk periode ke-2, Solihin mengutarakan salah satunya modalnya di Pileg 2019.
Tidak hanya aspek popularitas sebab telah diketahui menjadi anggota DPRD, pria asal Madura ini mengaku ada cost kampanye. Walau demikian, modal popularitasnya sekarang ini dipandang cukuplah mendesak cost kampanye. Perihal yang berlainan waktu dianya mencalonkan diri pada Pileg 2014 kemarin.
’’Waktu nyaleg tahun 2014, saya keluarkan uang seputar Rp500 juta. Hanya sebab sekarang ini tempat saya menjadi incumbent. Sangat menyusut pengeluarannya. Ya kurang lebih buat 2019 ini hanya Rp200 atau Rp300 juta saja,” tuturnya dengan suara mudah.
Sholihin mengakui, dana itu tidak besar bila dibanding dengan calon legislatif lainnya yang maju dalam kontestasi penentuan legislatif terutamanya mereka yang baru mencalonkan diri tahun ini. “Saya kan banyak melakukan perbuatan saat jadi anggota DPRD. Jadi dapat meminimalkan pengeluaran lah,” papar Sekretaris Komisi I DPRD Kota Bekasi ini.
Lainnya Sholihin, lainnya juga dengan politisi Golkar, Maryadi. Diakuinya menggelontorkan uang banyak waktu Pileg 2014 kemarin. Ia mengaku merogoh kocek sampai Rp2 miliar.
’’Kalau untuk Pileg 2019 peluang akan menyusut. Saya telah menjalankan program pembangunan infrastruktur ataupun mengawal program kartu sehat yang tentu saja begitu bermanfaat serta banyak faedah buat masyarakat lokasi semasing Kota Bekasi. Jadi saya akan tidak keluarkan banyak biaya kembali politik di pileg,” tuturnya.
Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Heri Budi Susetyo menjelaskan cost kampanye calon legislatif dibagi dalam dua sisi, yaitu cost kampanye umum serta pribadi.
Cost kampanye umum, tambah Heri, seperti banner dijamin partai. Sesaat, cost kampenye pribadi seperti kampanye dengan kesenian publikasi, panggung hiburan serta yang lain jadi tanggung jawab calon legislatif yang berkaitan.
“Partai Golkar tidak kenakan cost pencalegan ke calon legislatif. Untuk cost kampanye pribadi diserahkan ke semasing calon legislatif,” tuturnya.
Ketua KPU Ucu Asmara Sandi mengutarakan, masalah sumbangan untuk beberapa calon legislatif ada batasannya. Ditata dalam ketentuan PKPU. ’’Untuk calon anggota DPD/DPR/DPRD sumbangan optimal yang dapat dicapai ialah Rp1,5 miliar dari grup atau perusahaan serta Rp750 juta bila uang dikasihkan individu,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar